Selasa, 10 Agustus 2010

PENGERTIAN API DAN KEBAKARAN

API adalah
Gas pijar yang mengeluarkan panas dan panas yang dikeluarkan itu melebihi batas maksimal, oleh karena itu dapat mengakibatkan Kebakaran.
Terjadinya API disebabkan persenyawaan 3 unsur yakni :
1. Panas
2. Benda/Bahan bakar
3. Udara

Api dalam kehidupan kita sehari-hari sangat diperlukan baik untuk memasak atau sekedar menghangatkan tubuh apabila kita berada didaerah yang bersuhu dingin, dengan kata lain Api bisa menjadi kawan kita, Namun demikian Api juga bisa menjadi lawan kita.

Pengertian API MENJADI TEMAN kita adalah : Api yang dapat dikendalikan/dikuasai baik api besar maupun kecil selama itu pula akan menjadi kawan bahkan menguntungkan & menghasilkan.
Sedangkan API MENJADI LAWAN kita yaitu Api yang tidak terkendali, betapapun kecilnya api selama tidak bisa dikendalikan/dikuasai & menimbulkan kerugian,cacat bahkan korban jiwa manusia,maka selama itu pula api dikatakan menjadi lawan kita.

PERBEDAAN API DAN KEBAKARAN

Kita semua beranggapan bahwa Kebakaran identik dengan nyala api.
disini saya akan sedikit menjelaskan perbedaan Api dan Kebakaran sbb :
API
- dibutuhkan
- Mudah dikendalikan
- Munguntungkan
KEBAKARAN
- Tidak dibutuhkan
- Sulit dikendalikan
- Merugikan

PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN
Kebakaran dapat terjadi atau disebabkan oleh banyak hal seperti :
- Kelalaian
- Kurangnya pengertian dan penanggulangan
- Peristiwa alam
- Disengaja/Ulah manusia.

TINDAKAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Untuk menghindari terjadinya kebakaran kita dapat mengambil tindakan pencegahan (preventif) dengan cara :
a. Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar ditempat yang aman dan jauh dari api.
b. Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas ditempat barang-barang yang mudah terbakar.
c. Tidak membuat sambungan listrik sembarangan.
d. Tidak memasang steker listrik hertumpuk.

SISTEM PEMADAMAN KEBAKARAN

Ada 3 sistem yang bisa dilakukan untuk memadamkan kebakaran yaitu :
1. SISTEM ISOLASI
2. SISTEM PENDINGINAN
3. SISTEM URAI
penjelasanya :

1. SISTEM ISOLASI
yaitu melakukan pemadaman dengan cara tidak memberikan oksigen pada benda yang terbakar seperti misalnya :
- Menutup api dengan karung basah
- Menimbun api dengan pasir,tanah atau lumpur.

2. SISTEM PENDINGINAN
ialah sistem pemadaman yang dilakukan dengan cara menurunkan suhu pada benda yang terbakar agar api tidak meluas.
contoh :
- Menyiramkan air disekitar area yang terbakar/benda yang terbakar.
- Menimbun dengan daun,batang pohon yang megandung air.

3. SISTEM URAI
yakni cara pemadama dengan membagi-bagi benda yang terbakar menjadi bagian-bagian kecil,sehingga api mudah dikendalikan.
Jika sistem isolasi dan pendingin tidak dapat dilakukan, kita dapat melakukanya dengan cara :
a. Dengan apar yang sesuai, jika nyala api tidak juga padam panggil teman terdekat.
b. Bunyikan alarm/tanda bahaya kebakaran.
c. Hubungi unit pemadam kebakaran untuk meminta bantuan dengan identitas yang jelas.
d. Aankan lokasi dan bantu kelancaran petugas pemadam.

Faktor yang penting untuk diperhatikan pada saat terjadi kebakaran antara lain :
- Arah angin.
- Jenis benda yang terbakar
- Voluma benda yang terbakar
- Berapa lama telah terbakar
- Situasi,kondisi serta lingkungan
- Keselamatan diri
- Peralatan dan kelengkapan yang digunakan
- Asap tebal akibat proses kebakaran
- Kemungkinan terjadinya ledakan
- Kemungkinan terjadinya radiasi.

JENIS ALAT PEMADAM API TRADISIONAL
Apabila didaerah tempat tinggal kita terjadi kebakaran dan kita tidak memiliki alat pemadam,maka kita dapat melakukan pemadaman dengan menggunakan pemadam tradisional seperti :
Air
Pasir
Tanah

caranya :
Pasir/tanah
- sangat baik untuk kebakaran lantai/tanah datar
- untuk membendung tumpahan minyak sehingga kebakaran tdk meluas
- untuk pemadaman awal semua jenis kebakaran
Sistem isolasi tradisional dengan menggunakan pasir/tanah yaitu :
- pasir/tanah

JENIS PEMADAM API MODERN
1. Kimia (DSP)
seperti : CO2,busa,hermatic.
2. Hydran kebakaran

Sabtu, 07 Agustus 2010

TEORI INVESTIGASI

lnvestigasi merupakan tugas yang harus menggunakan Naluri dan Analisa untuk memudahkan mengungkap fakta-fakta yang terjadi sebenarnya.
lnvestigasi dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan fakta-fakta yang di kemas rapi dengan diperkuat oleh saksi korban dan saksi-saksi lainnya untuk di jadikan sebagai alat bukti sekunder atas terjadinya suatu kejadian.

Adapun Tehnik-tehnik lnvestigasi antara lain :

A. TEHNIK PRADUGA AWAL
- Baca & dengar informasi dari beberapa sumber data yang terpercaya mengenai kejadian ditempat yang akan di investigasi.
- Telusuri tempat tsb untuk mendapatkan informasi awal yang bisa di tangkap panca indera serta mengarah ke dugaan awal terjadinya kejadian tsb.
- Susunlah beberapa isu-isu yang tertangkap kemudian coba simulasikan dalam beberapa rangkaian saling mempengaruhi.
- Perkirakan beberapa pihak yang terlibat dalam hal tsb (siapa saja yang mungkin diuntungkan/dirugikan) serta identifikasi kemungkinan-kemungkinan.
- Diskusikan kembali dengan team mengenai temuan,dugaan,isu-isu untuk pertimbangan selanjutnya.

B. TEHNIK BERTANYA
- Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang tidak menghasilkan jawaban Ya atau Tidak.
- Gunakan pertanyaan yang dimulai dengan kata-kata : Kapan,Dimana,Mengapa,Yang mana,Bagaimana,Spa saja, dll.
- Siapkan beberapa model pertanyaan untuk sebuah informasi yang kita inginkan.
- Susun pedoman wawancara yang mengarah & memudahkan.
- Tentukan orang-orang yang sekiranya mengetahui tentang kejadian tsb untuk di wawancarai.
- Lakukan obrolan ringan,terkini,terdekat dan mengarah sambil mengamati.
- Kembangkan wawancara dari topik ke topik atau mengikuti capaian informasi yang masuk kemudian di kembangkan secara kreatif.
- Cantumkan nama-nama yang terlibat dalam wawancara,tanggal wawancara sebagai notulen dari hasil wawancara.
- Bertanyalah pada orang yang tepat utuk memudahkan munculnya fakta serta pembahasan atas fakta-fakta tsb.
- Selalu ciptakan suasana akrab dan mulailah bertanya dengan kejadian terdekat & terkini.
- Lakukan pengujian silang atas fakta-fakta yang dikemukakan pada orang yang sama ataupun orang yang berbeda.
- Foto narasumber utama,biasanya bisa sangat membantu.
- Gunakan alat serta bahan-bahan yang di temukan untuk memudahkan diskusi/pembahasan atas suatu informasi yang sudah diperoleh (untuk penajaman) atau yang ingin diperoleh.
- Keterlibatan kontak person yang akrab bagi narasumber serta memahami maksud dan tujuan investigator biasanya akan sangat mudah/membantu untuk pencapaian hasil.

JENIS-JENIS PERTANYAAN

Ada beberapa contoh jenis pertanyaan yang dapat digunakan dalam melakukan investigasi antara lain :

1. PERTANYAAN INGATAN
- Dimana anda mengalami?
- Kapan hal itu terjadi pada anda?
- Apakah ada hubungan hal ini dengan pengalaman anda sebelumnya serta kejadian kemarin?
2. PERTANYAAN PENGAMATAN
- Apa ini?
- Apa yang sedang terjadi?
- Apa yang anda lihat ketika itu?
3. PERTANYAAN ANALITIK
(penguraian sebab akibat)
- Mengapa perbedaan pendapat itu terjadi?
- Bagaimana pengaruh kejadian tsb terhadap....?
4. PERTANYAAN HIPOTETIK
(memancing praduga)
- Apa yang akan terjadi jika..?
- Bagaimana seandainya...?
5. PERTANYAAN PERBANDINGAN
- Siapakah kira-kira dalam hal ini yang benar?
- Mana yang lebih baik antara... dan...?
6. PERTANYAAN PROYEKTIF
(mengungkap masa depan)
- Bagaimana jika..?
- Apa yang masih bisa dilakukan kalau...?

DASAR-DASAR INVESTIGASI
yakni :
1. Tehnik bertanya Partisipatif
(bertanya semi terstruktur)
2. Tehnik merangkaikan fakta dan menampilkan dalam bentuk kronologi kejadian.
3. Usahakan bertanya secara singkat & jelas tapi jangan sampai menjadikan lawan bicara kita menjadi gugup serta hindari gaya menghakimi.
4. Usahakan jawaban yang mengarah dari lawan bicara kita untuk kita tanyakan balik, tujuannya agar dia berfikir kembali dan tidak menganggap kita tahu segalanya atau untuk menguji kebenaran/kejujurannya.
5. Usahakan tidak menghakimi,ramah,mudah memecah kebekuan,mampu menciptakan suasana informalitas,sedikit bertanya,siap banyak mendengarkan,peka membaca raut wajah & intonasi suara,tidak menyalahkan & mengkritik secara frontal,bersikap sederajat dan akrab,bersikap terbuka & rendah hati,tidak menggurui tapi memberikan masukan.

TABEL RANGKAIAN FAKTA

Bentuk tabel rangkaian fakta pada umumnya meliputi :
a. Gambaran kejadian
b. Waktu kejadian
c. Gambaran kondisi TKP
d. Gambaran kondisi korban
serta ditambah keputusan/kesepakatan/pernyataan dari pihak-pihak yang berkepentingan.

Jumat, 06 Agustus 2010

JENJANG PELATIHAN SATPAM

Dulu pekerjaan satpam banyak orang yang memandang dengan sebelah mata dan bahkan satpam di identikan dengan orang yang kuat bergadang,doyan ngopi,kuat merokok,tidak punya etika dan galak.
Namun anggapan seperti itu sudah tidak relevan lagi karena saat ini untuk menjadi calon anggota satpam harus mengikuti pelatihan-pelatihan dasar kesatpaman guna menambah pengetahuan,kemampuan serta profesionalitas.

Adapun jenjang pelatihan anggota satpam terdiri dari 3 tingkatan yakni :
1. GADA PRATAMA
(pelatihan dasar)
Merupakan pelatihan dasar yang wajib di ikuti bagi calon anggota satpam.
Lama pelatihan 4 minggu.
Pola pengajaran 232 jam meliputi :
- Interpersonal skill
- Etika profesi
- Tugas pokok,fungsi dan peranan satpam
- Kemampuan kepolisian terbatas
- Beladiri polri
- Pengenalan handak dan barang-barang berharga
- Latihan menembak
- Pengetahuan narkotika,psikotropika dan zat adiktif lainnya.
- Penggunaan tongkat dan borgol polri.
- Pengetahuan baris berbaris (PBB) dan penghormatan.
2. GADA MADYA
(penyelia)
Merupakan pelatihan lanjutan bagi anggota satpam yang telah memiliki kualifikasi Gada Pratama.
Lama pelatihan 2 minggu.
Pola pengajaran 160 jam.
3. GADA UTAMA
(manager keamanan)
Merupakan pelatihan yang boleh di ikuti oleh siapa saja dalam level setingkat manager seperti : Chief security,Officer atau manager keamanan.
Pola pelatihan 100 jam

TUGAS POKOK SATPAM

Satpam adalah :
Satuan kelompok petugas yang di bentuk oleh lnstansi/Proyek/Badan Usaha untuk melakukan keamanan fisik (physical security) dalm rangka penyelenggaraan keamanan swakarsa di lingkungan tugasnya.

FUNGSI DAN PERANAN SATPAM
Dalam pelaksanaan tugasnya anggota satpam mempunyai fungsi dan peran sebagai :
- UNSUR PEMBANTU PIMPINAN
baik lnstansi/Proyek/Badan Usaha sebagai pengamanan dan penertib di lingkungan kerja.
- UNSUR PEMBANTU KEPOLISIAN
Dibidang penegakan hukum dan waspada keamanan (security minded) di lingkungan kerjanya.

TUGAS POKOK DAN PERLENGKAPAN SATPAM

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari anggota satpam mempunyai tugas pokok antara lain :
- Pengaturan
- Penjagaan
- Pengawalan
- Patroli
biasa di singkat TURJAWALI sesuai dengan sifat lingkungan tugas serta ancaman terhadap lingkungan kerjanya.
Tujuan tugas patroli yang harus dilakukan oleh setiap anggota satpam yang bertugas antara lain untuk :
- Mengetahui atau menguasai keadaan lingkungan perusahaan berdasarkan peta/denah yang ada seperti misalnya : Bangunan utama perusahaan,Letak gudang,Gardu instalasi lostrik,Lorong/gang,Area parkir dsb.
- Mengetahui jumlah dan letak Apar.
- Mempersempit kesempatan bagi orang yang ingin melakukan tindak pid
ana kriminal.
Pelaksanaan patroli meliputi :
- Preventif.
- Represif.
- Pelayanan masyarakat.
- Pembinaan masyarakat.

Dalam pelaksanaan tugasnya anggota satpam dapat dilengkapi dengan senjata api berdasarkan surat izin kepemilikan senjata api (IKSA) yang diberikan oleh Kapolri.
Adapun jenis dan kaliber senjata api tersebut adalah sbb :
1. SENJATA API BAHU
merupakan jenis senapan penabur yang memiliki kaliber 12 GA
2. SENJATA API GENGGAM
jenis pistol atau revolver memiliki kaliber 0.22 inch,0.25 inch dan 0.32 inch.
lzin kepemilikan senjata api pada setiap lnstansi/Proyek/Badan Usaha di batasi dan hanya boleh memiliki 1/3 dari kekuatan anggota satpam yang bertugas,tidak lebih dari 15 pucuk senjata api serta maksimal 3 magazine/silinder untuk setiap pucuk senjata api.

PRINSIP-PRINSIP PENUNTUN SATPAM

SATU
Kami anggota satuan pengamanan memegang teguh disiplin,patuh dan taat pada pimpinan,jujur dan bertanggung jawab.

DUA
Kami anggota satuan pengamanan senantiasa menjaga kehormatan diri dan menjunjung tinggi kehormatan satuan pengamanan.

TIGA
Kami anggota satuan pengamanan senantiasa waspada melaksanakan tugas sebagai pengaman dan penertib di lingkungan kerja.

EMPAT
Kami anggota satuan pengamanan senantiasa bersikap open,tidak menganggap remeh sesuatu yang terjadi di lngkungan kerja.

LIMA
Kami anggota satuan pengamanan adalah petugas yang tangguh dan senantiasa bersikap etis dalam menegakkan peraturan.

* Surat keputusan Kapolri
No.Pol.Skep/302/lll/1993
Tentang : Tanda kualifikasi pendidikan satpam
* Surat keputusan bersama Menaker
No.KEP.275/Men/1989 dan
Kapolri No.Pol.Kep/04/V/1989
Tentang : Jam kerja,Shift dan Jam istirahat serta Pembinaan tenaga kerja satpam.
* Surat keputusan Kapolri No.Pol.Skep/1019/Xll/2002
Tentang : Pakaian seragam dinas satpam.
* Surat keputusan Kapolri No.Pol.Skep/1021/Xll/2002
Tentang : Nomor registrasi dan KTA satpam.
* Surat keputusan Kapolri No.Pol.17 Tahun 2006
Tentang : Pedoman pembinaan Badan Usaha Jasa Pengaman dan Penyelamatan (BUJPP)
* Peraturan Kapolri No.Pol.18 Tahun 2006
Tentang Pelatihan dan Kerikulum Satpam.
* Peraturan Kapolri No.Pol.24 Tahun 2007
Tentang : Sistem pengamanan management perusahaan/instansi/pemerintahan.
* Keputusan Kapolri No.Pol.Skep/244/ll/1999 tertanggal 26 Februari 1999
Tentang : Perijinan senjata api Non organik ABRI untuk beladiri.